Adakan Kuliah Umum, MIS Angkat Tajuk Autonomous Knowledge dalam Keilmuan Syariah

Yogyakarta, 25 September 2025 – Program Magister Ilmu Syariah (MIS) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar kuliah umum bertajuk “Autonomous Knowledge dalam Keilmuan Syariah” di Gedung Teatrikal FSH. Acara ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru MIS tahun ajaran 2025 dan menghadirkan dua narasumber terkemuka: KH. Jazilus Sakho’, Ph.D. (Dosen UNU Yogyakarta sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ihsan) serta Dr. (C) Mu’tashim Billah, S.H.I., M.H. (Dosen Prodi Perbandingan Mazhab FSH UIN Sunan Kalijaga).

Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FSH, Prof. Dr. H. Ali Sodiqin, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya kemandirian dalam keilmuan syariah. “Mahasiswa magister harus berani mengembangkan pengetahuan secara mandiri, bukan sekadar mengikuti arus. Autonomous knowledge adalah kunci agar syariah tetap relevan dengan dinamika zaman,” ujarnya.

Kaprodi MIS, Dr. Siti Jahroh, S.H.I., M.H.I., turut memberikan sambutan hangat kepada para mahasiswa baru. Ia menekankan bahwa kuliah umum ini menjadi pijakan awal dalam perjalanan akademik mereka. “Kami ingin mahasiswa MIS tidak hanya belajar, tetapi juga menemukan arah intelektualnya. Autonomous knowledge akan melatih daya kritis dan keberanian intelektual,” tuturnya.

Sebagai narasumber pertama, KH. Jazilus Sakho’, Ph.D., menyoroti pentingnya pesantren dan perguruan tinggi dalam melahirkan pemikir syariah yang otonom. “Syariah tidak boleh hanya dipandang sebagai teks normatif. Ia harus ditafsirkan secara kontekstual agar tetap hidup di tengah masyarakat. Autonomous knowledge adalah jalan agar syariah tidak kering dari nilai kemanusiaan,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. (C) Mu’tashim Billah menguraikan perspektif akademis mengenai keberanian intelektual dalam membandingkan mazhab-mazhab. “Perbandingan mazhab bukan sekadar mencari perbedaan, melainkan melatih kita untuk berpikir terbuka. Dengan autonomous knowledge, mahasiswa akan belajar menimbang, memilih, dan bahkan menawarkan solusi baru dalam hukum Islam,” ungkapnya.

Kuliah umum ini disambut antusias oleh para mahasiswa baru. Suasana diskusi berlangsung hidup, ditandai dengan beragam pertanyaan yang mencerminkan keingintahuan mereka akan gagasan autonomous knowledge.

Acara ditutup dengan pesan inspiratif dari Dekan FSH. “Jadikan kuliah umum ini sebagai momentum untuk meneguhkan niat belajar. Syariah akan berkembang jika ada keberanian untuk berpikir mandiri dan berkontribusi nyata bagi umat,” pungkas Prof. Ali Sodiqin.

Dengan kuliah umum ini, MIS FSH UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berharap lahir generasi akademisi syariah yang kritis, mandiri, dan berdaya saing global.