Magister Ilmu Syariah Gelar Field Study di Balai PPA Yogyakarta, Tekankan Pencegahan Kekerasan Seksual

Program Studi Magister Ilmu Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar “Field Study” bertema “Upaya Edukasi Pencegahan Kekerasan Seksual, Perlindungan Perempuan dan Anak” di Balai PPA DP3AP2 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu (04/06/2025). Kegiatan ini diikuti mahasiswa-mahasiswa S2 MIS dan dosen pendamping yang ingin memetakan praktik perlindungan korban langsung dari garda terdepan layanan pemerintah.

Kepala Balai PPA DIY, Beni Kusambodo, S.H., membuka diskusi dengan menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kekerasan seksual tidak bisa diatasi sendirian; negara, kampus, dan masyarakat sipil harus berjalan beriringan,” ujarnya.

Ketua Program Studi Magister Ilmu Syariah, Dr. Siti Jahroh, S.H.I., M.Si., menekankan perspektif hukum Islam progresif. “Nilai ḥifẓ al-nafs dan ḥifẓ al-nasl menegaskan kewajiban melindungi martabat perempuan dan anak. Sebagai akademisi, spirit ini harus hadir dalam benak para mahasiswa,” tuturnya.

Adapun Hera Aprilia, S.Kom., M.Eng., selaku Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak DP3AP2 DIY, menekankan pentingnya respons cepat dan perlindungan menyeluruh. “Kami memastikan setiap korban mendapatkan pendampingan psikologis, hukum, dan perlindungan fisik. Teknologi juga kami manfaatkan, agar masyarakat mudah melapor dan merasa aman dalam mencari pertolongan,” jelasnya.

Ifa Aryani, S.Psi., M.Psi., Manajer Kasus P2TPAKK Rekso Dyah Utami, mengajak mahasiswa memahami sisi psikologis pendampingan. “Pemulihan trauma bukan soal waktu singkat. Pendamping wajib membangun rasa aman sebelum bicara kronologi,” katanya.

Sementara itu, Arie Steven Hariardo Haloho, S.H., selaku konselor hukum, menyoroti celah implementasi regulasi. “UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual sudah ada, tapi banyak penyidik daerah belum paham pasal berbasis consent. Di sinilah peran akademisi memberi naskah akademik pembanding,” tegasnya.

“Field study ini memperkaya jejaring kami dengan praktisi. Harapannya, lulusan mampu menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing,” pungkas Dr. Siti Jahroh sebelum acara ditutup.